Sunday, March 12, 2017

Tunda Jual Gabah Oleh Petani

purjianto.top
Info terbaru - Supradi hanya dapat mengeluh dan menerima keadaan yang berulang hampir tiap tahun. Supradi Ketua Kelompok Tani di desanya tidak tahu harus mengadu ke siapa ketika harga gabah jatuh.

Kepala Desa, PPL, Camat atau siapa semua menggeleng saat ditanya bagaimana mengatasi harga gabah jatuh. Mungkin ke bupati, katanya juga susah kalau mau bertemu pejabat pilihan rakyat ini, apalagi hanya sekelas petani yang mau bertemu. Petani-petani hanya penting saat mereka butuh saja.

Informasi dari berbagai daerah tentang harga gabah di tingkat petani saat ini dari sekitar Grobogan sampai Blora berkisar antara Rp 2.000,- s.d. 2.500,-; Sukoharjo Rp 3.000,- s.d. Rp 3.500,-; Lamongan Rp 2.900,- s.d. Rp 3.200,-; Sulawesi Tenggara Rp 3.500,- ; Indramayu Rp 3.400,- s.d. Rp 3.800,-; Kendal Rp 3.700,-; Cilacap Rp 3.200,- ; Brebes Rp 2.800,- Klaten Rp 3.000,-; Bandung Rp 2.500,-Tuban Rp 3.100,-; Sukabumi Rp 3.300,- Ngawi Rp 3.500,-; Lampung Rp 3.500,-. Dari harga tersebut memang hampir semua berada di bawah harga pembelian pemerintah yang ada yaitu Rp 3.700,-/kg GKP dengan persyaratan tertentu.

Bagaimana membantu petani agar mereka tidak rugi. Kabarnya Bulog akan membeli gabah petani dalam jumlah besar, sekitar enam juta ton. Padahal produksi di musim panen saat ini bisa lebih dari 25 juta ton. Memang, sebenarnya pasar gabah ini utamanya kan ada di area terbuka.

Artinya, yang saat ini membentuk harga adalah para pedagang padi atau beras. Karena kemampuan para pedagang itu juga terbatas, akhirnya terjadilah ketidak seimbangan antara penjual dan pembeli. Akibatnya harga pasti turun. Tapi kalau Bulog membeli, penawaran ke pedagang berkurang sehingga harga dapat terangkat naik. Itu teorinya.

Kenyataannya, saat ini padi petani sedang panen. Kecepatan pembelian Bulog masih kalah cepat dengan waktu panen itu sendiri, sehingga petani sudah “tidak tahan” memegang padinya, apalagi di musim hujan seperti ini. Telat sehari banyak butir menguning. Telat dua-tiga hari banyak gabah yang tumbuh. Bulog datang, gabah sudah dilempar ke pedagang dengan harga sejadi-jadinya, daripada busuk atau rusak.(Sumber : www.tabloidsinartani.com)

Post a Comment

Start typing and press Enter to search