Info terbaru - Kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud ke Indonesia membuat heboh, bukan saja pemerintah terutama aparat keamanan tetapi juga masyarakat luas. Selain anggota rombongan yang sangat besar, mencapai 1.500 orang, berbagai fasilitas dan sarana yang serba mewah dan luar biasa juga menjadi perbicangan banyak orang.
Kunjungan ini juga menjadi sangat istimewa karena merupakan kunjungan terlama dalam lawatan Raja Salman di kawasan Asia, bahkan meluangkan waktu untuk rekreasi selama beberapa hari di pulau Bali. Artinya Indonesia memang sangat istimewa bagi Arab Saudi. Sebaliknya, sambutan istimewa dari pemerintah dan rakyat Indonesia pada Raja Salman menunjukkan posisi istimewa Arab Saudi bagi Indonesia.
Namun dibalik semua yang serba ‘wah’ dan menghebohkan itu, kehadiran Raja Salman juga membawa manfaat ekonomi sangat besar. Dari sebelas kesepakatan kerjasama yang ditandatangani, sebagian besar terkait dengan aspek ekonomi.
Dan yang terpenting, Raja Salman juga membawa ‘fulus’ untuk investasi di Indonesia. Meskipun tidak sebesar investasi Arab Saudi di China, namun nilai investasi yang dibawa ke Indonesia cukup besar, salah satunya di kilang minyak Cilacap sebesar Rp 80,2 triliun dan pembiayaan berbagai proyek lain senilai Rp 13,3 triliun.
Masih terkait dengan masalah investasi, Presiden Joko Widodo sehari setelah bertemu dengan Raja Salman juga menegaskan prospek cerah iklim investasi di Indonesia. Dalam acara sosialisasi tahap akhir program amnesti pajak, Pesiden Jokowi menegaskan, sekarang merupakan saat tepat untuk berivestasi di Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,02 persen pada tahun 2016 dan angka inflasi yang terjaga di bawah 4 persen merupakan salah satu indikator yang bisa meyakinkan para investor. Selain itu, penduduk Indonesia yang mencapai 309 juta jiwa pada tahun 2045 dengan produk domestik bruto sekitar 9,1 triliun dolar merupakan potensi luar biasa yang sangat menjanjikan. (Sumber : www.tabloidsinartani.com)
Kunjungan ini juga menjadi sangat istimewa karena merupakan kunjungan terlama dalam lawatan Raja Salman di kawasan Asia, bahkan meluangkan waktu untuk rekreasi selama beberapa hari di pulau Bali. Artinya Indonesia memang sangat istimewa bagi Arab Saudi. Sebaliknya, sambutan istimewa dari pemerintah dan rakyat Indonesia pada Raja Salman menunjukkan posisi istimewa Arab Saudi bagi Indonesia.
Namun dibalik semua yang serba ‘wah’ dan menghebohkan itu, kehadiran Raja Salman juga membawa manfaat ekonomi sangat besar. Dari sebelas kesepakatan kerjasama yang ditandatangani, sebagian besar terkait dengan aspek ekonomi.
Dan yang terpenting, Raja Salman juga membawa ‘fulus’ untuk investasi di Indonesia. Meskipun tidak sebesar investasi Arab Saudi di China, namun nilai investasi yang dibawa ke Indonesia cukup besar, salah satunya di kilang minyak Cilacap sebesar Rp 80,2 triliun dan pembiayaan berbagai proyek lain senilai Rp 13,3 triliun.
Masih terkait dengan masalah investasi, Presiden Joko Widodo sehari setelah bertemu dengan Raja Salman juga menegaskan prospek cerah iklim investasi di Indonesia. Dalam acara sosialisasi tahap akhir program amnesti pajak, Pesiden Jokowi menegaskan, sekarang merupakan saat tepat untuk berivestasi di Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,02 persen pada tahun 2016 dan angka inflasi yang terjaga di bawah 4 persen merupakan salah satu indikator yang bisa meyakinkan para investor. Selain itu, penduduk Indonesia yang mencapai 309 juta jiwa pada tahun 2045 dengan produk domestik bruto sekitar 9,1 triliun dolar merupakan potensi luar biasa yang sangat menjanjikan. (Sumber : www.tabloidsinartani.com)
Post a Comment