Info terbaru, STPP (Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian) Kementerian Pertanian bersama Taruna TNI akan menggelar Latihan Integrasi Taruna Werda Nusantara (LatsitardaNus). Pelatihan tersebut untuk menyiapkan mereka sebelum turun ke daerah perbatasan.
Sebelumnya Kementerian Pertanian dan TNI telah meneken Nota Kesepahaman untuk mengerahkan Babinsa dalam pendampingan petani. Kini bersama Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BPPSDM) Pertanian mempererat kerjasama antara STPP dan Taruna Akademi TNI. Ada tiga lokasi pelatihan yakni Akademi Militer (Akmil) di Magelang, Akademi Angkatan Udara (AAU) di Yogyakarta, dan Akademi Angkatan Laut (AAL) di Surabaya.
Pembekalan wawasan ketahanan pangan ini dibuka secara resmi oleh Komandan Jenderal Akademi TNI Letjen TNI Bayu Purwiyono bersama Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Drs.Gunawan Yulianto di Akademi Militer Magelang, Selasa (14/3).
“Pembekalan Ketahanan Pangan ini sangat penting bagi para taruna sebagai bekal kepemimpinan di lapangan guna membantu memperkuat ketahanan wilayah,” kata DanJen Akademi TNI, Letjen TNI Bayu Purwiyono.
Dengan LatsitardaNus, Letjen Bayu berharap taruna mempunyai kewajiban menyampaikan kembali kepada masyarakat kelompok tani, sehingga nantinya petani terpacu melaksakan penggiatan di sektor pertanian. “Pembekalan yang diberikan merupakan sarana komunikasi taruna dengan masyarakat di lokasi latihan. Ilmu mengenai ketahanan pangan belum didapatkan oleh taruna,” tuturnya.
Sementara itu Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Drs.Gunawan Yulianto mengungkapkan, pembekalan wawasan ketahanan pangan ini merupakan tindak lanjut dari kerjasama (MoU) antara Panglima TNI dengan Menteri Pertanian dalam rangka mensukseskan program swasembada pangan nasional.
“Kita sinkronkan disain program TNI di bidang ketahanan pangan dengan progam pembangunan lumbung pangan di daerah perbatasan, tertinggal dan pulau terluar yang telah dicanangkan Menteri Pertanian,” tuturnya.
Gunawan menambahkan, sektor pertanian akan menghadapi setidaknya empat isu strategis selama lima tahun ke depan. Dimulai dari kecukupan produksi sekaligus melepaskan ketergantungan impor, pemantapan dan peningkatan daya saing dalam negeri, diversifikasi pangan hingga kepada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani.
“Pada akhirnya menuju kepada kedaulatan dan ketahanan pangam. Karena itu, beragam program prioritas digerakkan. Misalnya melalui UPSUS percepatan dan swasembada serta peningkatan produksi,” katanya.
Selepas membuka pembekalan wawasan di Akmil Magelang, Danjen TNI dan Kapusdik BPPSDMP dan rombongan berkunjung ke Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Magelang untuk menghadiri Kuliah Umum Asisten Teritori (Aster) Panglima TNI, Mayjen TNI Wiyarto mengenai Proxy War yang kini tengah mengancam Indonesia.
Untuk tahun 2017 ini, LatsitardaNus ini akan digelar 21 April-9 Mei 2017 dan dipusatkan di Provinsi Kalimantan Utara antara lain Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Tanah Tidung, Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Malinau. Kegiatan itu akan diikuti 1.500 taruna. Taruna dibagi dalam satuan latihan (satlat) di Kabupaten/Kota penempatan dan masing-masing daerah akan terima 300 sampai 400 orang taruna lengkap dengan pendampingnya.
Sementara itu STPP pun akan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Setidaknya akan ada 45 orang taruna STPP yang akan diterjunkan. Mereka berasal dari STPP Medan, Bogor, Magelang, Malang, Gowa dan Manokwari. Sejumlah taruna STPP tersebut akan didistribusikan kepada 4 satuan latihan (Satlat) yakni Satlat Macan (Kabupaten Nunukan), Satlat Hiu (Kota Tarakan), Satlat Elang (Kabupaten Bulungan) dan Satlat Kijang (Kabupaten Tanah Tidung dan Malinau).(Sumber : tabloidsinartani.com)
Sebelumnya Kementerian Pertanian dan TNI telah meneken Nota Kesepahaman untuk mengerahkan Babinsa dalam pendampingan petani. Kini bersama Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BPPSDM) Pertanian mempererat kerjasama antara STPP dan Taruna Akademi TNI. Ada tiga lokasi pelatihan yakni Akademi Militer (Akmil) di Magelang, Akademi Angkatan Udara (AAU) di Yogyakarta, dan Akademi Angkatan Laut (AAL) di Surabaya.
Pembekalan wawasan ketahanan pangan ini dibuka secara resmi oleh Komandan Jenderal Akademi TNI Letjen TNI Bayu Purwiyono bersama Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Drs.Gunawan Yulianto di Akademi Militer Magelang, Selasa (14/3).
“Pembekalan Ketahanan Pangan ini sangat penting bagi para taruna sebagai bekal kepemimpinan di lapangan guna membantu memperkuat ketahanan wilayah,” kata DanJen Akademi TNI, Letjen TNI Bayu Purwiyono.
Dengan LatsitardaNus, Letjen Bayu berharap taruna mempunyai kewajiban menyampaikan kembali kepada masyarakat kelompok tani, sehingga nantinya petani terpacu melaksakan penggiatan di sektor pertanian. “Pembekalan yang diberikan merupakan sarana komunikasi taruna dengan masyarakat di lokasi latihan. Ilmu mengenai ketahanan pangan belum didapatkan oleh taruna,” tuturnya.
Sementara itu Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Drs.Gunawan Yulianto mengungkapkan, pembekalan wawasan ketahanan pangan ini merupakan tindak lanjut dari kerjasama (MoU) antara Panglima TNI dengan Menteri Pertanian dalam rangka mensukseskan program swasembada pangan nasional.
“Kita sinkronkan disain program TNI di bidang ketahanan pangan dengan progam pembangunan lumbung pangan di daerah perbatasan, tertinggal dan pulau terluar yang telah dicanangkan Menteri Pertanian,” tuturnya.
Gunawan menambahkan, sektor pertanian akan menghadapi setidaknya empat isu strategis selama lima tahun ke depan. Dimulai dari kecukupan produksi sekaligus melepaskan ketergantungan impor, pemantapan dan peningkatan daya saing dalam negeri, diversifikasi pangan hingga kepada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani.
“Pada akhirnya menuju kepada kedaulatan dan ketahanan pangam. Karena itu, beragam program prioritas digerakkan. Misalnya melalui UPSUS percepatan dan swasembada serta peningkatan produksi,” katanya.
Selepas membuka pembekalan wawasan di Akmil Magelang, Danjen TNI dan Kapusdik BPPSDMP dan rombongan berkunjung ke Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Magelang untuk menghadiri Kuliah Umum Asisten Teritori (Aster) Panglima TNI, Mayjen TNI Wiyarto mengenai Proxy War yang kini tengah mengancam Indonesia.
Untuk tahun 2017 ini, LatsitardaNus ini akan digelar 21 April-9 Mei 2017 dan dipusatkan di Provinsi Kalimantan Utara antara lain Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Tanah Tidung, Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Malinau. Kegiatan itu akan diikuti 1.500 taruna. Taruna dibagi dalam satuan latihan (satlat) di Kabupaten/Kota penempatan dan masing-masing daerah akan terima 300 sampai 400 orang taruna lengkap dengan pendampingnya.
Sementara itu STPP pun akan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Setidaknya akan ada 45 orang taruna STPP yang akan diterjunkan. Mereka berasal dari STPP Medan, Bogor, Magelang, Malang, Gowa dan Manokwari. Sejumlah taruna STPP tersebut akan didistribusikan kepada 4 satuan latihan (Satlat) yakni Satlat Macan (Kabupaten Nunukan), Satlat Hiu (Kota Tarakan), Satlat Elang (Kabupaten Bulungan) dan Satlat Kijang (Kabupaten Tanah Tidung dan Malinau).(Sumber : tabloidsinartani.com)
Post a Comment