INFO TERBARU, PURJIANTO.top - Unsur Hara Mikro adalah unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah yang sangat kecil, tetapi fungsinya penting dan tidak tergantikan. Contoh Unsur Hara Mikro atara lain Molibdenum (Mo), Besi (Fe), Boron (B), Seng (Zn), Mangan (Mn), Tembaga (Cu), dan Khlor (Cl)
Besi (Fe)
Fe dibutuhkan untuk sintesis klorofil dan merupakan bagian sitokron yang esensial yang berperan sebagai pembawa elektron dalam fotosintesis dan respirasi. Selain itu Fe merupakan bagian yang esensial dari peredoksin dan nitrat reduktase, serta berperan mengaktifkan enzim-enzim lain. Defisiensi Mg, yaitu klorosis tetapi di daun muda.
Mangan (Mn)
Mn mengaktifkan satu atau lebih enzim dalam sintesis asam lemak. Enzim tersebut bertanggungjawab untuk pembentukan DNA dan RNA. Selain itu juga mengaktifkan enzim isositrat dehidrogenase dalam siklus Krebs. Mn berpartisipasi langsung dalam fotosistensis dalam memproduksi O2 dari H2O dan juga berperan dalam pembentukan klorofil. Gejala awal defisiensi Mn adalah klorosis antar tulang daun pada daun muda atau tua, tergantung pada spesies tanaman. Gejala lanjut adalah bercak nekrotik.
Tembaga (Cu)
Cu berperan sebagai pembawa elektron dan merupakan bagian dari enzim-enzim tertentu, merupakan bagian dari plastosianin yang terlibat dalam fotosistesis dan juga merupakan bagian dari polifenol oksidase dan nitrat reduktase. Cu kemungkinan juga terlibat dalam fiksasi N2. Gejala defisiensi Cu secara alami jarang terjadi. Daun muda menjadi berwarna hijau gelap dan memutih atau berubah bentuk, dan kadang-kadang dengan spot nekrotik.
Seng (Zn)
Zn dibutuhkan untuk pembentukan hormon asam indol asetat serta mengaktifkan enzim alkohol dehidrogenase, asam laktat dehidrogenase, asam glutamat dehidrogenase dan karboksipeptidase. Defisiensi Zn menyebabkan ruas tanaman memendek dan ukuran daun mengecil, pinggiran daun mengerut, kadang-kadang terjadi klorosis interveinal.
Boron (B)
Peran B dalam tanaman belum diketahui dengan pasti. Kemungkinan B dibutuhkan dalam transport karbohidrat di dalam floem. Gejala defisiensi bervariasi tergantung pada spesies tanaman, seperti jaringan cabang dan akar mati serta ujung akar membengkak dan warnanya pudar, daun klorosis, layu, mengeriting dan lain-lain.
Molibdat (Mo)
Mo bertindak sebagai pembawa elektron dalam konversi nitrat ke amonium dan penting dalam fiksasi N2. Gejala defisiensi adalah sebagai berikut : interveinal klorosis, yang diawali oleh daun tua atau tengah, kemudian ke daun muda, seperti kekurangan nitrogen, serta kadang-kdang daun seperti mangkuk. Gejala keracunan Mo jarang terjadi.
Penggunaan pupuk yang terutama ditekankan pada unsur hara makro saja tanpa memperhitungkan kebutuhan tanaman akan unsur hara mikro merupakan penyebab kekurangan unsur hara mikro mulai sering terdengar. Faktor lain adalah banyak diantara para petani yang memakai pupuk kandang dimana kandungan tiap unsur hara essensial terpenuhi termasuk di dalamnya unsur hara mikro sehingga mencegah terjadinya kekurangan unsur hara mikro pada suatu lahan. Pupuk yang mengandung unsur hara mikro sering dipakai terutama pada tanah – tanah masam, basa dan tanah-tanah organik dan sering digunakan bagi tanaman-tanaman yang peka terhadap kekurangan unsur unsur hara mikro tersebut.
Unsur hara mikro atau micro element diketahui menjadi bagian yang cukup penting dari tanaman. Unsur ini sangat sedikit dibutuhkan oleh tanaman, namun memiliki peran yang vital. Hampir sebagian besar dari unsur hara mikro ini adalah bagian dari enzim-enzim dalam tubuh tanaman atau sebagai co-enzym dalam beberapa sintesis. Beberapa contoh unsur mikro adalah Fe, MN, Zn, Cu, B, Mo, dan Cl. Memiliki karakteristik dan peran masing-masing dalam tubuh tanaman. Unsur mikro misalnya Boron dibutuhkan dalam jumlah yang kecil dan bagi beberapa tanaman misalnya kacang-kacangan cukup peka terhadap unsur ini. Boron dapat mempengaruhi perkembangan sel melalui pengaturan pembentukan pilosakarida. Kecepatan pembelahan sel juga dipengaruhi oleh kadar boron tanaman, demikian pula peranannya dalam sintethis pektin. Boron juga diketahui menghambat pembentukan pati. Hasil percobaan menunjukkan bahwa tanpa pemberian boron pada kacang-kacangan transpirasi menjadi berkurang. Mangan juga merupakan salah satu unsur hara mikro yang penting bagi tanaman, kebutuhan mangan berbeda untuk setiap jenis tanman. Variasi kebutuhan mangan ini terjadi karena perbedaan jumlah yang diabsorbsi masing-masing jenis tanman. Kebutuhan tanamn akan mangan kemungkinan juga dipengaruhi oleh keberadaan unsur nutrisi yang lain. Kebutuhan tanaman akan mangan kira-kira 400 – 500 ppm.
Faktor yang menyebabkan terjadinya defisiensi mikro, yaitu : (1) Pengurasan hara oleh tanaman terangkut melalui panenan, (2) penggunaan varietas unggul, (3) penggunaan pupuk makro murni secara intensif, (4) pengetahuan manusia terhadap diagnosa gejala defisiensi. Untuk mengatasi kekurangan hara mikro, dilakukan dengan pemupukan.
Cara pemberian pupuk mikro dapat dilakukan dalam bentuk padatan atau larutan. Karena jumlah yang dibutuhkan sedikit, maka jenis pupuk mikro sering diberikan lewat daun. Menurut hasil penelitian, pemberian pupuk mikro plus lewat daun dengan dosis 7,5 L/Ha dapat meningkatkan hasil tebu lahan kering sebesar 15% terhadap perlakuan tanpa mikro. Pemberian pupuk yang seimbang antara unsur hara makro dan mikro akan dapat membantu tanaman untuk dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal. (http://bbpp-lembang.info/)
Besi (Fe)
Fe dibutuhkan untuk sintesis klorofil dan merupakan bagian sitokron yang esensial yang berperan sebagai pembawa elektron dalam fotosintesis dan respirasi. Selain itu Fe merupakan bagian yang esensial dari peredoksin dan nitrat reduktase, serta berperan mengaktifkan enzim-enzim lain. Defisiensi Mg, yaitu klorosis tetapi di daun muda.
Mangan (Mn)
Mn mengaktifkan satu atau lebih enzim dalam sintesis asam lemak. Enzim tersebut bertanggungjawab untuk pembentukan DNA dan RNA. Selain itu juga mengaktifkan enzim isositrat dehidrogenase dalam siklus Krebs. Mn berpartisipasi langsung dalam fotosistensis dalam memproduksi O2 dari H2O dan juga berperan dalam pembentukan klorofil. Gejala awal defisiensi Mn adalah klorosis antar tulang daun pada daun muda atau tua, tergantung pada spesies tanaman. Gejala lanjut adalah bercak nekrotik.
Tembaga (Cu)
Cu berperan sebagai pembawa elektron dan merupakan bagian dari enzim-enzim tertentu, merupakan bagian dari plastosianin yang terlibat dalam fotosistesis dan juga merupakan bagian dari polifenol oksidase dan nitrat reduktase. Cu kemungkinan juga terlibat dalam fiksasi N2. Gejala defisiensi Cu secara alami jarang terjadi. Daun muda menjadi berwarna hijau gelap dan memutih atau berubah bentuk, dan kadang-kadang dengan spot nekrotik.
Seng (Zn)
Zn dibutuhkan untuk pembentukan hormon asam indol asetat serta mengaktifkan enzim alkohol dehidrogenase, asam laktat dehidrogenase, asam glutamat dehidrogenase dan karboksipeptidase. Defisiensi Zn menyebabkan ruas tanaman memendek dan ukuran daun mengecil, pinggiran daun mengerut, kadang-kadang terjadi klorosis interveinal.
Boron (B)
Peran B dalam tanaman belum diketahui dengan pasti. Kemungkinan B dibutuhkan dalam transport karbohidrat di dalam floem. Gejala defisiensi bervariasi tergantung pada spesies tanaman, seperti jaringan cabang dan akar mati serta ujung akar membengkak dan warnanya pudar, daun klorosis, layu, mengeriting dan lain-lain.
Molibdat (Mo)
Mo bertindak sebagai pembawa elektron dalam konversi nitrat ke amonium dan penting dalam fiksasi N2. Gejala defisiensi adalah sebagai berikut : interveinal klorosis, yang diawali oleh daun tua atau tengah, kemudian ke daun muda, seperti kekurangan nitrogen, serta kadang-kdang daun seperti mangkuk. Gejala keracunan Mo jarang terjadi.
Penggunaan pupuk yang terutama ditekankan pada unsur hara makro saja tanpa memperhitungkan kebutuhan tanaman akan unsur hara mikro merupakan penyebab kekurangan unsur hara mikro mulai sering terdengar. Faktor lain adalah banyak diantara para petani yang memakai pupuk kandang dimana kandungan tiap unsur hara essensial terpenuhi termasuk di dalamnya unsur hara mikro sehingga mencegah terjadinya kekurangan unsur hara mikro pada suatu lahan. Pupuk yang mengandung unsur hara mikro sering dipakai terutama pada tanah – tanah masam, basa dan tanah-tanah organik dan sering digunakan bagi tanaman-tanaman yang peka terhadap kekurangan unsur unsur hara mikro tersebut.
Unsur hara mikro atau micro element diketahui menjadi bagian yang cukup penting dari tanaman. Unsur ini sangat sedikit dibutuhkan oleh tanaman, namun memiliki peran yang vital. Hampir sebagian besar dari unsur hara mikro ini adalah bagian dari enzim-enzim dalam tubuh tanaman atau sebagai co-enzym dalam beberapa sintesis. Beberapa contoh unsur mikro adalah Fe, MN, Zn, Cu, B, Mo, dan Cl. Memiliki karakteristik dan peran masing-masing dalam tubuh tanaman. Unsur mikro misalnya Boron dibutuhkan dalam jumlah yang kecil dan bagi beberapa tanaman misalnya kacang-kacangan cukup peka terhadap unsur ini. Boron dapat mempengaruhi perkembangan sel melalui pengaturan pembentukan pilosakarida. Kecepatan pembelahan sel juga dipengaruhi oleh kadar boron tanaman, demikian pula peranannya dalam sintethis pektin. Boron juga diketahui menghambat pembentukan pati. Hasil percobaan menunjukkan bahwa tanpa pemberian boron pada kacang-kacangan transpirasi menjadi berkurang. Mangan juga merupakan salah satu unsur hara mikro yang penting bagi tanaman, kebutuhan mangan berbeda untuk setiap jenis tanman. Variasi kebutuhan mangan ini terjadi karena perbedaan jumlah yang diabsorbsi masing-masing jenis tanman. Kebutuhan tanamn akan mangan kemungkinan juga dipengaruhi oleh keberadaan unsur nutrisi yang lain. Kebutuhan tanaman akan mangan kira-kira 400 – 500 ppm.
Faktor yang menyebabkan terjadinya defisiensi mikro, yaitu : (1) Pengurasan hara oleh tanaman terangkut melalui panenan, (2) penggunaan varietas unggul, (3) penggunaan pupuk makro murni secara intensif, (4) pengetahuan manusia terhadap diagnosa gejala defisiensi. Untuk mengatasi kekurangan hara mikro, dilakukan dengan pemupukan.
Cara pemberian pupuk mikro dapat dilakukan dalam bentuk padatan atau larutan. Karena jumlah yang dibutuhkan sedikit, maka jenis pupuk mikro sering diberikan lewat daun. Menurut hasil penelitian, pemberian pupuk mikro plus lewat daun dengan dosis 7,5 L/Ha dapat meningkatkan hasil tebu lahan kering sebesar 15% terhadap perlakuan tanpa mikro. Pemberian pupuk yang seimbang antara unsur hara makro dan mikro akan dapat membantu tanaman untuk dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal. (http://bbpp-lembang.info/)
Post a Comment